Harga Gabah Anjlok, Ini Sikap Pemuda NWDI Sumbawa

Sumbawa, Fokus NTB – Anjloknya harga beli gabah di kabupaten sumbawa memicu reaksi berbagai pihak, protes dan aksi demonstrasi dari petani, mahasiswa, hingga bersuratnya ketua DPRD Sumbawa kepada Presiden menunjukkan adanya masalah yang serius terkait perkara ini. Pasalnya harga beli gabah anjlok hingga Rp 3200/kg.
Hal ini jauh dari HPP yang ditentukan pemerintah, berdasarkan Permendag Nomor 24 Tahun 2020 Tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah Untuk Gabah atau Beras diatur. Harga pembelian gabah kering panen (GKP) dalam negeri dengan kualitas kadar air paling tinggi 25% (dua puluh lima persen) dan kadar hampa/kotoran paling tinggi 10% (sepuluh persen) sebesar Rp4.200 per kilogram di petani atau Rp4.250 per kilogram di penggilingan/ Gabah Kering Giling (GKG).
Menyikapi hal tersebut, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (PD Pemuda NWDI) Kabupaten Sumbawa, Ryan Juansyah., ST. menyatakan sikap, pertama kami hendak mengingatkan bahwa menjaga kestabilan harga adalah termasuk di dalam 10 program unggulan Sumbawa gemilang yang berkeadaban, program/janji politik dari Bupati dan Wakil Bupati terpilih kabupaten Sumbawa, untuk itu disini kami menagih dan mempertanyakan hal tersebut.
Kedua, penuhnya kapasitas gudang, tidak lantas membuat harga beli gabah boleh anjlok, karena HPP gabah itu adalah amanat konstitusi. Ketiga kami dari pemuda NWDI menghimbau agar petani kita terus memperjuangkan haknya, dengan tertib, melalui cara damai dan demokratis, serta membaca Qunut Nazilah sebab anjloknya harga gabah bagi petani (penyangga tatanan negara indonesia) adalah musibah besar.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan seluruh pihak, mulai dari Bulog, Dinas Pertanian, DPRD hingga Bupati dan Wakil Bupati, untuk mengetahui secara pasti penyebab anjloknya harga gabah ini,” pungkasnya (24/3/2022).