Edukasi

Tim Dosen PKM UTS, Bangun Kemitraan dengan Kelompok Peternak Keban Jamu Samri Desa Poto

Oleh: Abdul Salam, M.M1. (Ketua); Hartini, M.M2. (Anggota); Husni, S.Pt., M.Si3(1.2 Dosen Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 3 Dosen Prodi Peternakan, Universitas Teknologi Sumbawa)

Sumbawa, Fokus NTB – TIM PKM Manajemen Usaha Ternak 2025 ini sebagai salah satu tim pemenang hibah Kemendikud saintek tahun 2025 dengan judul “Keberlanjutan Pemberdayaan Kelompok Peternak Sapi Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Dan Kemandirian Peternak Melalui Pakan Silase Dan Amoniasi Berbasis Green Economy”, dengan mitra Kelompok Tani Ternak Keban Jamu. Kunjungan awal ini menjadi penanda dimulainya suatu kegiatan pemberdayaan kemitraan Masyarakat (PKM) 2025 ini. Potensi Ternak di Desa Poto, dengan luas wilayah 13,67 km² dan populasi 2.809 jiwa (2020), memiliki potensi peternakan yang luar biasa. Tercatat, pada tahun 2019 saja terdapat 6.680 ekor sapi, baik milik peternak kecil maupun besar.

Sapi Sumbawa dikenal sebagai sapi multiguna dan berkualitas yang laku dijual hingga Lombok, Bali, DKI Jakarta, dan berbagai daerah di Pulau Jawa. Oleh karena itu perlu dukungan yang terukur dan berdampak luas. Tim kami hadir dengan harapan bisa terus bersinergi dalam mencapai yang terbaik untuk para peternak sapi di desa Poto khususnya dusun Samri.Tim PKM Manajemen Usaha Ternak 2025 UTS melakukan kunjungan awal untuk berdiskusi dan menemukan celah perbaikan agar materi dan arah pelatihan dan pendampingan dapat dipraktekkan secara langsung dan kontinyu oleh peternak.

Kegiatan ini merupakan keberlanjutan dari kegiatan sebelumnya di tahun 2024, Adapun alasan krusialnya adalah karena sebagian besar masih mengandalkan cara tradisional—melepas sapi di lahan terbuka, bergantung pada rumput liar, dan minim inovasi pakan, sapi-sapi dilepas liarkan di padang rumput yang umumnya cukup luas dan beririsan dengan jalan raya propinsi, kadang risiko kematian akibat tabrakan ini cukup tinggi terutama pada kondisi gelap atau malam hari saat sapi-sapi melintasi jalan raya. Akibatnya, sapi sering kurus, rentan penyakit, dan harga jual terun. Permasalahan ini bukan hanya soal teknis, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan keluarga peternak. Biaya pakan yang besar, ongkos pengobatan ternak, risiko kematian sapi, kelahiran dan perkawinan silang sapi dengan risiko kematian anak dan induknya pada beberapa kasus masih terjadi, serta lamanya masa penggemukan membuat keuntungan kian tipis.

Lebih jauh lagi, kondisi ini turut memengaruhi aspek sosial-ekonomi desa, termasuk risiko meningkatnya angka stunting akibat rendahnya asupan protein hewani di masyarakat. Kegiatan tim kami juga mendukung kebijakan pemerintah saat ini seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG), karena kegiatan pelatihan dan pendampingan tim ini sangat selaras dengan arah kesuksesan program ini dilapangan seperti mendorong peningkatan produktivitas ternak yang sehat dalam memenuhi permintaan daging sapi di pasaran.

Tim PKM Manajemen Usaha Ternak 2025 UTS menawarkan konsep pemberdayaan berbasis green economy. Fokusnya adalah menerapkan teknologi dan inovasi pakan—mulai dari pakan silase, amoniasi yang bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas sapi, sekaligus menekan biaya. Kunjungan ini sekaligus sebagai momentum dialog terbuka antara tim, masyarakat, dan Kelompok Peternak Keban Jamu. Fokusk kegiatan ini adalah untuk membangun kepercayaan, mendengarkan aspirasi, dan mengajak peternak menjadi subjek, bukan sekadar objek kegiatan. Partisipasi aktif mitra menjadi kunci suksesnya kegiatan iniHasil kunjungan didapatkan masukan tentang pengembangan materi dan penegasan materi-materi pada pelatihan dan pendampingan untuk pelaku usaha ternak, mengukur minat dan keinginan pelaku usaha dalam mengembangkan usaha serta partisipasinya dalam mengikuti kegiatan ini. Juga peran dari Tim dari mahasiswa dari Program Studi Manajemen dan Peternakan UTS yang terlibat langsung, mendapatkan pengalaman lapangan sekaligus membangun hubungan baik dengan para peternak sapi.

Terlakasananya Pengabdian Kepada Masyarakat yang dipercayakan kepada TIM PKM Manajemen Usaha Ternak 2025 ini, kami mengucapkan terimakasih dengan penuh rasa hormat atas kerjasama dan dukungan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdiktisainstek) dengan Universitas Teknologi Sumbawa No. Kontrak 125/C3/DT.05.00/PM/2025, 28 Mei 2025; 2167/LL8/AL.04/2025, 5 Juni 2025, juga kepada pemerintah kabupaten Sumbawa, Pemerintah Desa Poto yang terus mendukung kesuksesan impelementasi kegiatan ini di Dusun Samri-Poto

Related Articles

Back to top button