Gempar NTB Soroti Program Mangkrak Dinas Perikanan Sumbawa, Desak Evaluasi Serius

Sumbawa, NTB – LSM Gempar NTB angkat suara terkait dugaan program perikanan di Kabupaten Sumbawa yang tak berjalan optimal. Dari hasil pemantauan lembaga ini, sejumlah bantuan yang bersumber dari APBD maupun APBN disebut-sebut mangkrak dan tak memberi manfaat maksimal bagi nelayan.
Ketua LSM Gempar NTB, Rudini, S.P., menegaskan lembaganya hadir untuk memastikan penggunaan dana publik di sektor perikanan benar-benar transparan, tepat sasaran, dan tidak berhenti di tengah jalan.
“Di lapangan kami temukan ada program yang diduga mangkrak bertahun-tahun, seperti keramba jaring apung dan cold storage. Salah satunya di Desa Labuhan Jambu. Kondisi ini menunjukkan bantuan tidak tepat sasaran atau justru kurang pembinaan dari Dinas Perikanan,” ungkap Rudini, Selasa (16/9/2025).
Gempar NTB mendesak Dinas Perikanan Sumbawa segera melakukan evaluasi menyeluruh serta menginventarisir semua program yang pernah digulirkan. Menurut Rudini, langkah itu penting untuk mengukur keberhasilan program sekaligus mencegah dugaan pemborosan anggaran negara.
“Pejabat publik tidak boleh baper dengan kritik masyarakat. Kritik adalah bahan evaluasi agar program benar-benar bermanfaat untuk nelayan,” tegasnya.
Rudini juga menyebut, pihaknya sudah menyampaikan masukan resmi melalui surat permohonan hearing yang dilayangkan pada 16 September 2025, kemudian dipertegas kembali secara lisan dalam forum pertemuan dengan Dinas Perikanan.
LSM Gempar NTB menekankan agar Kepala Dinas Perikanan Sumbawa segera mengambil langkah strategis: mengevaluasi, menginventarisir, dan membina kelompok penerima bantuan dengan serius. Harapannya, tidak ada lagi program yang mangkrak, dan masyarakat nelayan di NTB, khususnya Sumbawa, bisa merasakan manfaat nyata dari setiap anggaran yang digelontorkan.