Dampak Maraknya Gangguan Kesehatan Mental

Oleh : Rani Apriani, mahasiswa Universitas Samawa, Fakultas Kesehatan, Program Studi D3 Keperawatan
Diantara didunia ini, tidak mungkin tanpa masalah bukan? Seperti masalah perkonomian, sosial budaya, agama, pendidikan dan kesehatan. Salah satunya adalah kesehatan jiwa. Kesehatan mental adalah kondisi kesehatan yang mempengaruhi pemikiran, perasaan, perilaku, suasana hati, atau kombinasi diantaranya. Dimasa maraknya gangguan kesehatan mental dapat mengubah cara seseorang dalam berperilaku dan peristiwa dalam kekerasan, berikut beberapa factor yang menyebabkan mengalami gangguan kesehatan mental:
- Terjadinya stress berat atau bullying yang terjadi pada diri sendiri, persekolahan, perkuliahan ataupun dalam masyarakat dll.
- Mengalami rasa kehilangan seseorang yang sangat dekat.
- Pengaruh narkoba atau narkotika dan minuman keras yang dapat merusak organ tubuh.
- Terjadinya trauma dalam melakukan seksual mengalami ganguan kesehatan mental.
- Kurang baik dapat meningkatkan resiko terjadinya depresi, begitu pula sebaliknya.
- Tidak komunikasi dengan baik dalam hubungan dalam pertemanan, orang lain, dan hubungan keluarga.
- Mengalami kerugian social seperti masalah kemiskinan atau utang.
Ciri –ciri orang terkena gangguan kesehatan mental ini adalah, suka mengomsumsi obat hanya kesenangan diri sendiri, pola makan dan pola tidur berubah, merasa sedih, menuculnya keinginan untuk mengakhiri hidup, dan menarik diri dari lingkungan sosial. Menurut Prof. Dr. Mustafa Fahmi gangguan kesehatan mental (jiwa) berhubugan dengan kemampuan orang yang menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri dan dengan masyarakat lingkungannya, hal itu membawanya kepada kehidupan yang sunyi dari kegoncangan serta seseorang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksiamal dalam menghadapi tantangan hidup.
Tingkat kesehatan mental juga dapat mempengaruhi dalam menghadapi demografi, demografi adalah ilmu mempelajari penduduk atau perpindahan penduduk yang terjadi. Hal penting yang harus dipersiapkan adalah Sumber Daya Manusia, khusunya mengenai kesehatan mental. Jika tidak disiapkan dengan baik, kemungkinan besar bukan peluang yang akan kita dapatkan melainkan bencana. Beberapa penyakit mental hanya terjadi pada jenis pengidap tertentu, seperti postpartum depression.
Menurut Jaelani, kesehatan mental adalah ilmu kesehatan jiwa yang memasalahkan kehidupan rohani yang sehat, dengan memandang pribadi manusia sebagai suatu totalitas psikofisik yang kompleks. Sementara itu, ada pila factor – factor yang berpengaruh positif seperti lingkungan pengasuhan yang penuh kasih sayang, sekolah dan perkulihan yang aman, dan itnteraksi positif dengan teman sebaya. Semua ini dapat menurunkan risiko terjadinya gangguan mental, akan tetapi laporan juga meningkatkan tentang beberapa hambatan penting, termasuk stigma dan kurangnya pendanaan, yang membuat tidak mengalami gangguan kesehatan mental yang positif ataupun mengakses dukungan yang dibutuhkan.
Stigma dalam ganguan kesehatan mental adalah orang yang penyakit mental dapat mengenali dan menyetujui stigma tentang kondisi pada manusia, ini dikenal sebagai stigma diri. Stigma diri dapat mengakibatkan seseorang menerapkan sikap dan perilaku negative terhadap diri mereka sendiri. Dapat memiliki efek merusak harga diri dan kepercayaan diri orang tersebut, dan berpotensi menyebabkan ia tidak mencari pengobatan, menarik diri dari masyarakat, penyalahgunaan zat, atau bahkan bunuh diri. Contonya
Oleh karena itu yang harus dilakukan adalah mengatasi gangguan kesehatan mental. Dimulai dari kita sendiri, dengan cara, melakukan aktifitas fisik seperti olahraga, memelihara pikiran yang positif atau menhindari perkataan negative dari orang lain, menjaga hubungan baik dengan orang lain, menjaga kesehatan istirahat dan tidur, membantu orang lain dan orang tua kita sendiri dengan tulus, memahami apa yang sedang dirasakan, dan terakhir hargai dan sayangilah dirimu, kedua orang tua kamu, saudara kamu dan keluarga kamu. Cara-cara diatas tidak dapat dipaksakan, semua tergantung dari masing-masing kita sendiri. Jika gangguan kesehatan mental sudah teratasi, masalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia akan lebih mudah teratasi. Dan akan menjadi peluang besar untuk menuju Indonesia yang sejahtera.