Peringati HARLAH ke-6, MTsN 4 Sumbawa Deklarasikan Komitmen Madrasah Zero Bullying

SUMBAWA, Fokus NTB – Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 4 Sumbawa menjadikan momentum Hari Lahir (HARLAH) ke-6 sebagai tonggak penting untuk menegaskan komitmennya sebagai lembaga pendidikan yang bebas dari perundungan (bullying). Dalam perayaan yang digelar di Plampang, Rabu (13/8/2025), pihak madrasah menyelenggarakan serangkaian kegiatan positif yang melibatkan seluruh sivitas akademika dan masyarakat, termasuk gerak jalan santai, donor darah, dan puncaknya adalah penandatanganan pakta integritas “Stop Bullying”.
Inisiatif ini digagas oleh Kepala MTsN 4 Sumbawa, M. Amin, S.Pd.I, bersama dengan Guru Bimbingan Konseling, Haris Safaruddin, S.Pd. Menurut M. Amin, deklarasi ini merupakan langkah konkret untuk memastikan lingkungan madrasah menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi perkembangan siswa.
“Kegiatan ini diperlukan sebagai bentuk nyata dukungan kami secara kelembagaan untuk menjadikan madrasah sebagai tempat yang nyaman dan aman bagi anak. Maka perlu untuk mendeklarasikan hal ini sebagai komitmen kami bahwa MTsN 4 Sumbawa adalah madrasah tanpa tindakan bullying,” ujar M. Amin.
Sejalan dengan itu, Guru Bimbingan Konseling MTsN 4 Sumbawa, Haris Safaruddin, S.Pd., menyatakan kesiapannya untuk mengawal komitmen tersebut. Ia memastikan pintu ruang konseling selalu terbuka bagi siswa yang menghadapi masalah apa pun, tidak terbatas pada kasus perundungan.
“Semua anak didik di MTsN 4 Sumbawa bebas untuk melakukan konseling kapan pun. Namun, saya tegaskan, seandainya tindakan bullying itu terjadi, maka tidak akan ada toleransi bagi pelakunya, tentunya setelah melalui proses mediasi dan keputusan dewan guru,” tegas Haris.

Dukungan terhadap gerakan ini mengalir dari berbagai pihak. Para tamu undangan yang hadir turut membubuhkan tanda tangan di papan Deklarasi Anti-Bullying. Mereka yang berpartisipasi antara lain Camat Plampang, perwakilan Polsek Plampang, para Kepala Desa se-Kecamatan Plampang, orang tua siswa, serta perwakilan organisasi mahasiswa dan pemuda seperti PMII dan GP Ansor.
Sebuah momen yang menarik perhatian adalah saat Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumbawa, H. Faisal, S.Ag., M.M.Inov., menuliskan pesan kuat sebelum menandatangani deklarasi. Ia menulis kalimat: “Berani itu bukan membully tapi membela.” Pesan singkat ini menjadi penegas semangat utama dari seluruh rangkaian acara tersebut.