Edukasi

Guru SMAN 4 Sumbawa Gelar Rembuk Pelaksanaan SPMB SMA/SMK 2025 di Dikbud Sumbawa

Sumbawa Besar, Fokus NTB – Rabu (30/07/2025). SMAN 4 Sumbawa Besar menyelenggarakan rembuk dan diskusi terbuka tentang pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA/SMK tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DIKBUD) Cabang Sumbawa, digelar oleh para guru sekolah SMAN 4 Sumbawa Besar. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meminta perhatian dan dukungan dari Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (DIKBUD) agar pelaksanaan SPMB ke depan berjalan adil dan merata sesuai dengan petunjuk
teknis (juknis) yang berlaku. Selain itu, rembuk ini menjadi forum penyampaian aspirasi terkait ketimpangan jumlah siswa antar sekolah yang dirasakan tahun-tahun sebelumnya, khususnya di SMAN 4 Sumbawa Besar.

Seperti yang disampaikan oleh Ketua forum rapat tersebut sekaligus menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan di SMAN 4 Kabupaten Sumbawa, Kurdin, S.Pd., menyampaikan keprihatinannya atas kondisi SMAN 4 tahun ini.


“Tahun ini, kami hanya menerima 36 siswa dari kuota seharusnya 180. Bahkan, sampai hari ini ada dua orang siswa mengundurkan diri dengan alasan ada sekolah lain yang sudah siap menampungnya, kami juga ingin tahu dari mana asal 28 siswa yang tidak tertampung di SMAN 2 Sumbawa, mengapa tidak disalurkan ke sekolah kami?,” ujarnya, Kamis (31/7/2025).

Ia berharap kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cabang Sumbawa (DIKBUD) memberikan perhatian lebih agar ke depan tidak ada lagi sekolah yang kelebihan atau kekurangan siswa.

Sarapuddin, S.Ag. salah satu guru SMAN 4, menambahkan bahwa selama beberapa tahun terakhir pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tidak berjalan sesuai aturan. Hal ini berdampak pada minimnya jumlah siswa yang masuk dan menyebabkan banyak guru kekurangan jam mengajar.


“Kami ingin bertemu langsung dengan Kepala DIKBUD untuk menyampaikan kondisi kami. Pemerintah pusat sudah memberikan dukungan sarana melalui program revitalisasi 2025, tapi dari sisi kebijakan penerimaan murid, tidak ada perubahan yang signifikan,” jelasnya.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Mustaslim, S.Pd., yang merasa SMAN 4 hanya mendapat siswa “sisa” dari sekolah lain.


“Kami merasa kurang diperhatikan dan kepercayaan kami terhadap Dinas Pendidikan Sumbawa mulai hilang karena tidak ada perubahan setiap tahunnya,” ujar guru SMAN 4 Sumbawa Besar tersebut.

Firmansyah, S.Pd. menyoroti pelaksanaan SPMB yang dinilai tidak tegas. “Adanya kelonggaran dalam pelaksanaan aturan menimbulkan stigma negatif terhadap SMAN 4 Sumbawa, masyarakat khawatir menyekolahkan anaknya ke sini. Kami berharap DIKBUD bisa menegakkan aturan SPMB tanpa pandang bulu, agar citra sekolah kami bisa diperbaiki,” ucapnya.

Sementara itu, perwakilan dari kantor cabang dinas DIKBUD NTB Cabang Sumbawa, Baharuddin S.H, menjelaskan bahwa sampai hari ini tidak ada penambahan rombongan belajar (rombel) karena untuk menambah rombel memerlukan prosedur yang panjang sampai ke pusat.

“Ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Gubernur NTB bahwa warna hitam tidak bisa menjadi putih dengan rekomendasi dari siapapun, imbuhnya. Sementara ini ke-28 siswa yang tidak tertampung di sekolah lain belum bisa dimasukkan karena belum ada arahan dari pusat,” jelasnya.


Terkait sistem zonasi, Baharuddin, menyampaikan bahwa pembagian wilayah berdasarkan hasil Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) yang kemudian disahkan oleh DIKBUD Provinsi lalu diintruksikan ke Kabupaten.


Ia juga memberikan masukan agar ke depan zonasi domisili lebih diperjelas seperti SMAN Sumbawa 1 masuk Wilayah Uma Sima dan Bugis, SMAN 2 Sumbawa masuk Wilayah Labuhan Sumbawa, SMAN 3 Sumbawa masuk wilayah Brang Biji dan Lempeh, SMAN 4 Sumbawa masuk Wilayah Seketeng dan seterusnya.

Karena itu, Guru SMAN 4 Sumbawa Besar  meminta Dikbud Sumbawa agar SPMB tahun 2025 dan kedepannya dapat berjalan dengan sistem yang lebih adil, terarah, dan berpihak pada pemerataan akses pendidikan di seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa.

“Guru SMAN 4 Sumbawa Besar secara tegas menyuarakan keinginan agar aturan ditegakkan, kesempatan diperluas, dan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah negeri khususnya SMAN 4 Sumbawa mulai tertanam,” tutup Baharuddin.

Related Articles

Back to top button